Pasal Sakti untuk Amal Usaha Muhammadiyah

aum muhammadiyah

Modernis.co, Ponorogo – Sebuah organisasi besar seperti Muhammadiyah harus memiliki aturan dan mekanisme normal yang harus ditaati semua pihak. Termasuk dalam pengelolaan amal usaha Muhammadiyah agar berjalan dengan baik dan berpihak kepada persyarikatan.

Namun demikian, tetap memiliki pasal sakti bahwa dalam kondisi dan pertimbangan tertentu persyarikatan bisa mengambil keputusan tertentu, untuk kemaslahatan persyarikatan.

Kondisi tertentu, adalah kondisi yang tidak wajar, kondisi ada masalah besar. Kondisi yang tidak normal bukan dalam kondisi ada masalah tetapi masih dalam koridor bisa diatasi penggunaan aturan dan mekanisme normal.

Selama ini kami dididik di organisasi baik mahasiswa dan masyarakat dan di persyarikatan Muhammadiyah. Bila organisasi tersebut telah diatur oleh aturan tertentu, maka dalam kondisi normal harus taat dan mentaati seluruh peraturan dan mekanisme itu.

Hal tersebut untuk menjaga amanah, tanggung jawab, kepastian, kejujuran, keadilan agar organisasi itu berada dalam relnya. Bisa berjalan sinergis dan harmoni menuju tercapainya tujuan persyarikatan Muhammadiyah.

Di sisi lain, perspektif para hegemoni kekuasaan liberalis pasal ini dijadikan celah untuk berbuat semaunya sendiri dengan menerapkan aturan tumpul ke kelompoknya sendiri dan tajam kepada kelompok lain.

Termasuk membodohi banyak pihak, termasuk badan eksekutif mahasiswa dan lainnya, bahwa institusi kampus ini mau diapakan ya terserah persyarikatan, orang-orang di dalam kampus tidak perlu cawe-cawe.

Mahasiswa tidak perlu cawe-cawe, dosen dan karyawan tidak perlu cawe-cawe atau angkatan Muda Muhammadiyah itu orang luar, yang berlebihan merasa memiliki mengkritisi atau mengawal amal usaha Muhammadiyah. Ini karena Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini milik persyarikatan, benarkah?

Pasal sakti Muhammadiyah bisa digunakan sebagai senjata pamungkas menyelamatkan amal usaha Muhammadiyah, tetapi bisa digunakan oleh oknum tertentu sebagai hegemoni untuk mencari celah dan mendapatkan jalan supaya tetap langgeng memegang kendali kuasa dan harta. Mereka mengebiri kawulo alit yang tidak memegang kuasa.

Mari kita merenung, tanya hati suci dan pikiran suci. Di mana kebijaksanaan itu akan lahir dari diri kita. Perenungan ini bisa jadi yang berkuasa adalah hati suci dan akal suci menuju keputusan yang adil dan bijaksana. Tetapi perenungan ini bisa jadi dikuasai akal dan hati dan dipangku nafsu kuasa dan harta memenangkan bujuk rayu setan.

Ada tiga godaan besar dunia harta, kuasa dan lawan jenis. Siapapun bila tidak hati-hati akan terjerembab ke jurang laknat Tuhan. Salam perjuangan, kawal Amal usaha Muhammadiyah.

Oleh: Muhammad Naufal M.A.A (Kabid Organisasi PC IMM Ponorogo)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment